Sabtu, 28 Februari 2009

Tugas ZZ 2 : Lama-lama Suka

Sepedahku yang yang hilang. aku selalu tersenyum bila mengingat tulisan masa kecilku itu. Saat itu aku lupa tepatnya. entah saat kelas 1 atau kelas 2 saat aku menulisnya. Di samping kiri kananku Ayah dan Ibuku mendampingiku. Beliau-beliau itulah yang membimbingku yang masih belum begitu mengerti dan canggung untuk menulis. beliau-beliau itulah yang membenar salahkan setiap huruf, kata dan kalimat yang salah. Sampai selesai satu lembar.aku tersenyum bukan hanya karena alasan itu. karena dengan tulisan keclku itu, aku mendapat nilai A waktu itu. Ayah dan Ibukupun ikut senang. tapi lama kelamaan menulis membuatku bosan. karena hanya itu-itu saja yang harus ditulis. Pengalaman pribadi, pengalaman saat liburan, pengalaman saat rekreasi. yah memang saat itu masih SD, jadi cuma sebatas itulah kemampuanku waktu itu.

Bahkan saat aku SMP menulis adalah hal yang menyebalkan. entah apa yang kupikirkan dulu. pernah waktu itu saat tugas pertama menulis saat baru masuk kelas satu. aku disuruh menceritakan pengalaman waktu bertemu kembali dengan teman-teman SD ku. Aku tulis semauku sendiri. hasilnya C atau 65, aku kaget, bagaimana mungkin hasil karyaku semalam hanya mendapat nilai 65? apa yang salah dengan ini? waktu itu aku terus berpikir. Dan sekarang aku tertawa bila melihat tulisan itu. menggelikan. Kertas folio bergaris yang panjang lebarnya 13' dan 8,5' bolak balik itu hanya ku tulisi tak sampai separuh halaman hanya tiga paragraf pendek. selain itu aku tak memberi garis tepi disisi kiri tulisan itu. Dan saat aku menemukan tulisan itu aku tertawa dan berpikir, "tulisan apa ya ini? benar saja kalau dapat 65".
dan saat kelas 2 SMP aku dijuga pernah diberi tugas menulis cerita menggunakan kata ganti orang pertama. otomatis aku harus menggunakan kata "aku" dalam tulisanku. saat semua disuruh menyocokan guruku bilang "coba hitung berapa kalian menulis kata "aku dalam tulisan kalian. bagaimana banyakkan? dalam menulis cerita itu tidak boleh banyak mengulang kata". dan akupun menurut saja. tapi kemudian aku berpikir, namanya saja kata ganti orang pertama, kalau tidak boleh banyak menggunakan kata "aku" lalu memakai kata apa?

Dan semua itu berkembang saat aku kelas 3 SMP, inspirasiku mulai bertambah. Aku pernah diberi tugas membuat cerpen dan aku lupa membuatnya. sementara guru yang akan kuhadapi adalah guru bahasa yang paling killer waktu itu. Aku bingung kartas foliopun aku tak punya. terpaksa aku meminta-minta dan akhirnya dapat, Alhamdulillah. Tapi belum berakhir saat aku menerima kertas itu, aku harus mengisi penuh 2 halaman folio itu, tak boleh kurang. Itu harus kulakukan hanya dengan waktu 90 menit, tapi menurutku cukup. dan untungnya aku ingat pernah membaca cerpen, tanpa pikir panjang aku tulis semua itu, walau harus sembunyi-sembunyi saat jam pelajaran guru lain. Semuanya selesai, tapi guru killer itu ternyata menunda tugas itu. waktu itu ingin sekali menyobek-nyobek kertas itu sampai bagian paling kecil.

Jika aku mengingat semua itu aku selalu tersenyum. begaimana aku masih polos, masih sulit merangkai kata-kata menjadi kalimat, dan kalimat menjadi paragraf. walaupun sekarang aku juga masih tahap belajar dan ilmu menulisku masih sangat dangkal, paling tidak aku sekarang mengerti dasar-dasar menulis. semua itu ku pelajari ekstra dari Pak Pra, senior menulis yang mempunyai banyak pengalaman dalam menulis dan jurnalistik. melalui jalan menjadi anggota Zig-Zag aku menimba ilmu dari beliau. dan karena beliaulah aku sekarang suka menulis, nilai bahasaku pun bisa dibilang tidak mengecewakan. Ya malu dong, muridnya Pak Pra tapi tidak bisa menulis. Bahkan mungkin ini bisa menjadi salah satu cita-cita ku untuk kedepan nanti.

0 komentar: