Sabtu, 28 Februari 2009

Ketua baru, Ketua Baru...

Pagi itu ada panggilan untuk semua ketua kelas X sampai XII, mereka semua disuruh berkumpul di ruang komputer untuk menerima pengarahan tentang penggunaan Speedy Prepaid, kebetulan saat itu ketua kelas dari X-6 diganti, mungkin karena kinerjanya kurang maksimal. Dan ternyata denger-denger ketua X-6 itu diganti karena ketahuan nyontek pas pelajaran bahasa Jepang, dan sialnya guru bahasa Jepang itu adalah wali kelas X-6 sendiri. Sudah ketahuan nyontek, gak dapat nilai, di pecat lagi, ketiban sial 3 kali tu namanya.
Tapi kalau menurutku sendiri ketua lama dari X-6 ini sebenarnya malah dapat untung. Taukan bagaimana capeknya jadi ketua. Kalau kelas rame diingetin cuma habisin tenaga doang, gakkan ada pengaruhnya, kalau sudah dimarahin guru, ketuanya yang paling banyak kena, capek banget deh. Pernah juga watu ada panggilan pas aku lagi di toilet. waktu pulang aku baru tau kalau tadi ada pengumuman, untungnya aku di beri tau ketua kelas yang lain.
“ eh kemana aja, tadi ada panggilan penting kok gak ada?”.
Dengan bingung aku Tanya, “tadi ada panggilan? Kapan ? kok aku gak dikasih tau sih? Pengumumannya apa!”.
“satu-satu dong kalo tanya, tadi waktu istirahat, aku mau beri tau gak tau kamunya ada dimana, pengumumannya….”. Akhirnya aku dikasih tau
Waktu itu aku bingung setengah mati, ada pengumuman penting gini, anank-anak sudah pada pulang, gimana nih…? Akhirnya aku sms ke nomer-nomer temanku yang aku punya, dan aku suruh nyebarin sekalian. Aku sudah habis banyak pulsa, sudah gitu aku masih aja kawatir, kalau-kalau nanti masih ada yang belum tau gimana? Pasti aku yang bakal kena dampratnya. Padahal mestinyacuma masalah kecil aja bisa jadi besar. Jadi sekarang aku harus terus standby kalau-kalau ada pengumuman lagi.
Jadi sebagai sesame ketua kelas aku tahu banget, pasti mantan ketua X-6 itu seneng banget, gembira, merdeka, bebas dari segala musibah. Dan yang jadi kepercayaan oleh sensei untuk menggantikan jabatan tertinggi yang sangat mulia dikelas itu adalah Onif. Sebenarnya sih Onif ini gak ada tampang ataupun sifat sebagai ketua. Biar ku jelasin kenapa dia sebanarnya gak pantes jadi ketua. Dilihat dari semuanya dia sama sekali gak pantes jadi ketua. Bisa dibilang dia ini cupu banget. Wajahnya kalau orang jawa bilang klenga-klengo, emang simetris sama orangnya. Dia pake kacamata tebel, badannya sedikit agak melengkung, kalau ngeliatin orang kepalanya agak ndongak. Bisa bayanginkan?, dah gitu matanya seperti orang ngantuk. Jadi separuh nutup gitu, tapi ngomongnya cepet, itu yang aneh. Walaupun memang kata teman-temannya dia lumayan pintar.
Diapun sebenarnya menolak, tapi sensei tetap mepercayainya sebagai ketua. Aku dengar-dengar sih gara-garanya waktu ulangan bahasa Jepang dia dapat nilai 100. Jadinya dia jadi murid kesayangan sensei. Dengan bijaksana sensei mencoba meringankankan tugasnya, yaitu dengan langsung melapor saja jika ada yang rame, Enak ya jadi kaya mata-mata gitu.Tapi apa efektif? Diakan cupu, biasanya aja dibuat guyonan sama temennya.
Pada waktu panggilan ketua itu aku dan Bagas, ketua X-3 kebetulan datang terlambat. Waktu aku datang masih banyak juga sih ketua yang belum datang, biasa budaya jam karet Indonesia tercinta masih kita lestarikan. Tapi gak taunya Onif sudah ada di ruang komputer, maklumlah ketua baru masa memberi citra yang buruk, ya malu dong. Dan Pak Joko selaku guru TIK pun menjalaskan bagaimana cara menggunakan Speedy Prepaid, melihat saldonya, dan posisi saat lomba online pertama.
Setelah selesai menjelaskan, pak Joko memberi kesempatan kami untuk bertanya. Aku dan Bagas sih gak ada pertanyaan apa-apa karena memang gak ngerti. Tapi secara mengejutkan Onif pun bertanya pada pak Joko. Walaupun agak kurang nyambung. Babak pertamapun dimulai.
“ Pak harga laptop sekarang paling murah berapa ya pak?”
Pak Jokom pun menjawab, “ Kira-kira sekitar 4,5 jutaan kalu tidak salah”
Dia pun tanya lagi, ”Lha saya lihat dikoran kemarin kok harganya Cuma 3 jutanan pak?”
Aku bisik-bisik sama Bagas, “ eh lha kalau sudah tau ngapain tanya…”. Kami cengengesan.
Pak Joko pun membantah “tidak mungkin kalau 3 jutanan itu mungkin second”
Dia pun meyakinkan, “Ndak pak, saya lihat itu harga laptop baru kok…”
Sebenarnya pembicaraan seperti ini lebih cocok kalau saat istirahat dia langsung menemui pak Joko. Karena sekarang bel sudah berbunyi, waktunya masuk kelas dan kami tidak istirahat gara-gara pertanyaan gak penting ini. Ini juga termasuk konsekuensi yang harus ditanggung para ketua: mendengar obrolan tak penting dan mengorbankan waktu isrirahat kami yang Cuma 15 menit ini. Babak kedua pun dilanjutkan
Salah satu kelua kelas XII yang tak sabarpun menyahut “BM kali…”
Pak Joko pun mengiyakannya, ”iya, kalau tidak second ya BM”
Eh dia Tanya lagi “ BM itu apa pak?”. Yaah kirain dah tau, gak taunya gak tau. Padahal aku juga gak tau. Tapi paling gak kan yang punya masalah bukan aku, jadi ya buat apa mikirin.
Ketua kelas XII itu nyahut lagi “BM tu masih saudara ma BF!”. Kami semua tertawa serempak. Pak Joko pun ikut tertawa.
“Ooo, jadi BF kan Blue Film, lha BM apa?. Tanyanya polos. Kami pun tertawa terpingkal-pingkal. Aku pikir, ni anak polos banget, dibilangin gitu langsung percaya aja. Dengan wajah klenga-klengo khasnya, dia cuma bisa tolah-toleh dengan mulut menganga. Mungkin dia pikir, " apanya sih yang lucu?"
Dengan bijaksana pak Joko pun mengahiri tawa semua ketua kelas dan menjawab. “BM itu Black Market bahasa Indonesianya pasar gelap”. Aku merasa pak Joko sudah capek kalau harus ditanya lagi, karena itu pak Joko langsung saja menjawab sekalian dengan artinya.
Diapun malu setengah mati, karena tawa semua ketua itu masih belum reda sepenuhnya. Babak keduapun berakhir dengan rasa malu yang sangat oleh Onif. Dan setelah kejadian tanya jawab yang konyol itu aku dan bagas selalu bisik-bisik kalau ada panggilan ketua. “eh idolamu sudah nunggu tu…”. "enak aja, lo aja kali.."

0 komentar: