Kamis, 29 Januari 2009

Tulisan Untuk Sahabat

Tak lama aku mengenalmu
Tak sampai genap 360 hari
Tapi semua itu sudah cukup
Cukup untuk merekatkan tali persahabatan

Tulisan kacau ini untukmu sobat
Kuharap cukup untuk luapan hati semua
Tuntutan hidup buat kau pergi
Meninggalkan kepahitan yang merongrong jiwa

Ada pertemuan pasti ada perpisahan
Walau perpisahan akan lebih menyakitkan
Tapi ingatlah wahai Sobatku
Kami semua tetap akan mengingatmu
Dalam hati yang paling dalam

Selamat Tinggal Kawan

Ada pertemuan pasti ada perpisahan mungkin itulah yang sekarang sedang dirasakan oleh para redaksi Zig-Zag. Seorang anggota yang mempunyai kemauan keras, berbakat dan selalu mau berusaha itu kini telah meninggalkan mereka. Ya, dia Puput. Memang perpisahan itu sangat menyakitkan. Padahal beru berapa lama kami semua mengenalnya. Tak sampai satu semester. singkat sekali, tak sepadan dengan perpisahan yang mungkin akan jauh lebih lama.
Semua menyayanginya, dia adalah orang yang menyenangkan, berbakat, lucu, hangat, penuh dengan hal-hal yang menarik. Kami semua sangat sangat sangat berat melepasnya. Diapun mungkin berat meninggalkan kami. Pak Pra, Maya, Winda, Sela, Alfi, Risal, aku dan semua redaksi Zig-Zag merasakan itu. Tapi inilah hidup, tak akan menarik jika tak ada pertemuan dan perpisahan.
Tapi hidup ini kurasa sangat ironis, dia bersama-sama kami semua mengikuti tiga hari diklat untuk jurnalis Zig-Zag 2008. Dengan semboyang yang kami agung-agungkan, yang kami buat bersama. Dengan semua susah senang yang kami alami saat itu. dengan semua tugas yang selalu dia kerjakan. Dengan dia yang membuang rasa malunya untuk mencari informasi. Dengan dia yang selau menulis sesuatu di dunia maya. Tetapi dia belum sempat memakai seragam almamater Zig-Zag yang sangat dia inginkan, dia belum sempat menikmati hasil yang dia tulis dalam majalah yang dia ingin tulisannya tersirat disitu dan sebuah inisial namanya yang kecil bahkan tak sampai terbaca tercantum di pojok kanan bawah. Bangga sekali perasaannya, perasaan semuanya.
Walau begitu masih ada saja para anggota yang tidak mengeti, Zig-Zag hanya ajang untuk mempertinggi status sosial di sekolah. Tanpa pernah ikut rapat atau apa sama sekali. Ironis sekali, sangat ironis. Ku harap mereka bisa berubah dengan perginya engkau.
Ku harap tulisan ini cukup untuk mengungkapkan perasaan semua Zig-Zag untukmu. Selamat tinggal kawan, selamat tinggal Puput, kami semua para Zig-Zag dan semua teman yang mengenalmu tak kan pernah melupakanmu. Semoga kau lebih baik di kehidupan sekolah barumu. Selamat tinggal.

Selasa, 13 Januari 2009

Sahabat

Sahabat, lama sudah ku bersamamu
Kini kau akan sebrangi jembatan takdir
Akankah semua terkenang ?
Ataukah semua akan kau lupakan ?
Meski detik demi detik terus berlalu

Kaulah kisahku....
Tertulis pasti dalam hatiku
Tingkahmu,wajahmu, tawamu
Untuk selamanya....

Ingatkah kau sahabat?
Bangku tua renta, saksi kisah kita...
Papan suram yang bekas karya-karya kita...
Dan wajah-wajah mereka yang selalu bersabar

Tinggalkanlah ini sahabatku
Tapi, jangan pernah lupakan
Jalan takdirmu sudah dekat
hanya tinggal menunggu lembar putih itu

Sahabatku...
Jujur, takdirmu buat aku kelabu
buat langit, awan, pelangi tak menentu
wajahmu, wajahnya, wajah mereka
akan jadi catatan dalam buku biru