Jumat, 13 Maret 2009

Tugas ZZ 4: X-4 Tertawa Lalu Menangis

Secara bergantian semua siswa X-4 memasuki ruang kelas dengan perasaan berdebar. 34 siswa tersebut mulai menangis, tertawa, marah, dan tiba-tiba kecewa. Sementara yang di luar tertawa tanpa henti. Latihan teater ini (12/3) mulai diberikan kepada siswa X-4 yang baru kali ini menerima latihan seni peran. Menurut Bapak Taufik selaku guru kesenian di SMA 2 Bojonegoro, "latihan ini untuk memunculkan bakat seni peran di SMA 2 Bojonegoro ini. Sementara siswa yang baru sekali ini mendapatkan latihan tersebut, juga sangat antusias.Tanpa ragu mereka memainkan emosi mereka, walau harus ditertawakan.

Pertama sebelum tes seni peran ini dimulai, Pak Taufik memberikan unstruksi bagaimana nanti melakukan peran yang berganti-ganti itu. Kemudian satu larangan yaitu, jangan berkata kotor waktu memerankan orang marah. Meski larangan sudah diikrarkan, tetap saja ada yang mengucapkan kata-kata khas orang Jawa itu. Mereka berdalih, "Lha sudah kebiasaan, jadi sangking menghayatinya jadi keceplosan".

Setelah semua mendapat giliran, komentarpun terucap dari guru kesenian itu. dan hampir semuanya kritikan tanpa pujian. Memang baru sekali melakukan, mau bagaimana lagi. Lalu kegiatan yang terkhir adalah ESQ di dalam ruang kesenian yang hening dan hanya terdengar suara kipas angin. Pak taufik menyuruk semuanya untuk berkonsentrasi. Mereka dibawa keluar dari raganya masing-masing dengan kata-kata yang mencabut pikiran. Kata-kata itupun mulai terucap sepatah demi patah.
Tanpa mereka sadari kata-kata itu mulai menuntun air mata mereka untuk mengalir keluar membasahi setiap pipi mereka. Beberapa siswa sesenggukan tak kuat menahan tangis. Mereka menyadari begitu banyak dosa yang mereka perbuat pada orang tua masing-masing.

Setelah kegiatan itu berakhir, mereka semua membuka mata. Melihat teman-teman mereka yang menangis tiba-tiba rasa tawa muncul. melihat wajah menangis, bagi mereka itu aneh. sementara yang menangis juga tertawa karena malu. Air muka seluruh penghuni kelas ternakal itu jadi sangat aneh. Semua diakhiri Pak Taufik dengan sebuah nasehat bagi mereka yang mempunyai banyak salah kepada orang tua. Dan teruslah mengasah melatih emosi dan seni peran yang masih amatir.

0 komentar: