Kamis, 29 Januari 2009

Selamat Tinggal Kawan

Ada pertemuan pasti ada perpisahan mungkin itulah yang sekarang sedang dirasakan oleh para redaksi Zig-Zag. Seorang anggota yang mempunyai kemauan keras, berbakat dan selalu mau berusaha itu kini telah meninggalkan mereka. Ya, dia Puput. Memang perpisahan itu sangat menyakitkan. Padahal beru berapa lama kami semua mengenalnya. Tak sampai satu semester. singkat sekali, tak sepadan dengan perpisahan yang mungkin akan jauh lebih lama.
Semua menyayanginya, dia adalah orang yang menyenangkan, berbakat, lucu, hangat, penuh dengan hal-hal yang menarik. Kami semua sangat sangat sangat berat melepasnya. Diapun mungkin berat meninggalkan kami. Pak Pra, Maya, Winda, Sela, Alfi, Risal, aku dan semua redaksi Zig-Zag merasakan itu. Tapi inilah hidup, tak akan menarik jika tak ada pertemuan dan perpisahan.
Tapi hidup ini kurasa sangat ironis, dia bersama-sama kami semua mengikuti tiga hari diklat untuk jurnalis Zig-Zag 2008. Dengan semboyang yang kami agung-agungkan, yang kami buat bersama. Dengan semua susah senang yang kami alami saat itu. dengan semua tugas yang selalu dia kerjakan. Dengan dia yang membuang rasa malunya untuk mencari informasi. Dengan dia yang selau menulis sesuatu di dunia maya. Tetapi dia belum sempat memakai seragam almamater Zig-Zag yang sangat dia inginkan, dia belum sempat menikmati hasil yang dia tulis dalam majalah yang dia ingin tulisannya tersirat disitu dan sebuah inisial namanya yang kecil bahkan tak sampai terbaca tercantum di pojok kanan bawah. Bangga sekali perasaannya, perasaan semuanya.
Walau begitu masih ada saja para anggota yang tidak mengeti, Zig-Zag hanya ajang untuk mempertinggi status sosial di sekolah. Tanpa pernah ikut rapat atau apa sama sekali. Ironis sekali, sangat ironis. Ku harap mereka bisa berubah dengan perginya engkau.
Ku harap tulisan ini cukup untuk mengungkapkan perasaan semua Zig-Zag untukmu. Selamat tinggal kawan, selamat tinggal Puput, kami semua para Zig-Zag dan semua teman yang mengenalmu tak kan pernah melupakanmu. Semoga kau lebih baik di kehidupan sekolah barumu. Selamat tinggal.

2 komentar:

Prawoto R. Sujadi mengatakan...

Jujur, baca posting yang ini saya sangat terenyuh sekali. Hati saya bergetar dan tak terasa buliran air membasahi pipiku.

Aku ingat betul saat aku tiduran di rumah dan dia (pupu, red) memanggil aku kemudian di pamit untuk pindah sekolah. Siang itu mungkin gak terasa, kalau dia akan pergi dari sekolah ini.

Aku nyadar ketika dia sudah berlalu di depan saya. "Pak saya pamit, mau pindah ke Lamongan," ucap puput sambil tersenyum dan mencium tanganku.

Puput belum sempat memakai seragam yang selam ini kita agung-agungkan. Puput juga blm sempat menikmati tulisan yanga da inisial namanya di majalh ZZ yang akan terbit nanti.

Dia adalah salah satu murid terhebatku, yang yang rajin, penuh semangat, aktif menulis, lucu dan juga romantis.

"Put, semoga di Lamongan kamu bisa menemukan kehidupan sekolah yang tak kalah jauh menriknya daripada di SMAdaBo ini. Tetap berhubungan, dan percayalah bahwa mimpi-mimpi mu. mimpi-mimpi kita, mimpi-mimpi anak ZZ akan bisa jadi nyata," Doaku untuk puput dan semua anak ZZ.

Djibrat Asmara mengatakan...

terima kasih banyak atas semua yang kalian berikan selama ini padaku dan pada kehidupanku.
aku sangat merindukan suasana dan keadaan yang hangat dan ceria.memang,bila ada pertemuan pasti ada perpisahan.

aku tak bisa ungkiri lagi bahwa aku masih membutuhkan kalian semua.selalu membutuhkan bimbingan dan komentar akan akan kalian semua...
aku pun haus akan spot dan dukungan kalian...
semoga kita semua dapat menemukan jati diri kalian untuk kehidupan mendatang...

salam anugrah buat kalist semua